Kenal Kebiasaan Unik yang Masih Dilestarikan di Beragam Seluruh Dunia

covid19tm.com – Di tiap seluruh dunia, kebiasaan dan rutinitas antik ditinggalkan dari angkatan ke angkatan, melestarikan budaya dan memperkuat interaksi sosial antara warga. Sejumlah etika ini bertahan walau abad makin berkembang, mempertunjukkan begitu keutamaan peninggalan budaya di kehidupan manusia. Artikel berikut akan mengeduk sejumlah rutinitas unik yang tetap masih dilestarikan sampai saat ini.

1. Upacara Bunuh Diri Ikan (Japan – Ikebana)
Warga Jepang termasyhur dengan kesungguhan dalam melestarikan adat. Antara lainnya merupakan upacara ikan bunuh diri yang sudah dilakukan pada musim khusus, di mana ikan-ikan tersendiri yang dipandang bawa hoki bakal ‘dikorbankan’ untuk maksud spesifik.

Point Penting:

Ikan-ikan yang dirasa mempunyai makna kerohanian.
Upacara dilaksanakan berbentuk persembahan.
2. La Tomatina (Spanyol)
Festival yang terjadi di kota Buñol ini yaitu acara tahunan yang populer di Spanyol. Beberapa ribu orang bergabung untuk sama-sama lemparkan tomat, sebuah etika yang mulai pada 1945 sebagai bentuk protes lucu pada pemerintahan di tempat.

Point Penting:

Sertakan beberapa ribu orang.
Mulai jadi wujud protes serta berubah jadi festival besar.
3. Holi (India)
Holi yakni festival warna yang dirayakan penuh keceriaan di India serta sekian banyak negara Asia Selatan yang lain. Festival ini rayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan serta hadirnya musim semi.

Point Penting:

Festival warna yang penuh keceriaan.
Rayakan persatuan serta keanekaragaman.
4. Day of the Dead (Mexico)
Diketahui berikut nama Día de los Muertos, etika ini libatkan perayaan dan penghormatan pada banyak kakek moyang yang sudah wafat. Rutinitas ini benar-benar diakui oleh rakyat Meksiko menjadi wujud rasa cinta dan penghormatan kepada keluarga.

Point Penting:

Penghormatan ke orang yang udah wafat.
Sertakan altar, makanan, serta bunga marigold.
5. Upacara Balinese Galungan (Indonesia)
Galungan yakni festival yang rayakan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Di Bali, upacara ini mengikutsertakan pelbagai acara, seperti pengaturan penjor (hiasan bambu), upacara penyucian, serta doa bersama-sama.

Point Khusus:

Rayakan kemenangan religius.
Dihias dengan penjor dan upacara keagamaan.
6. Burning Man (Amerika Serikat)
Festival ini diselenggarakan tiap tahun di Black Rock Desert, Nevada, dan menjadi ikon gestur bebas dan seni kelompok. Burning Man menyatukan seni, tehnologi, serta religiusitas pada sebuah pengalaman antik.

Point Penting:

Menyatukan seni dan technologi.
Rayakan kebebasan gestur.
7. Mardi Gras (Amerika Serikat)
Karnaval yang dirayakan di New Orleans ini tenar dengan parade beraneka warna, pakaian menonjol, serta perayaan yang berjalan waktu beberapa waktu. Mardi Gras merupakan lambang budaya Creole di Amerika.

Point Khusus:

Festival yang penuh warna dan musik.
Rayakan budaya Creole serta persatuan.
8. Upacara Kecak (Bali, Indonesia)
Upacara Kecak satu diantara rutinitas antik Bali yang libatkan nyanyian dan tarian oleh beberapa kumpulan pria. Narasi epik Ramayana dipentaskan menegangkan, tunjukkan kemampuan kombinasi serta kemampuan narasi dalam budaya Bali.

Point Khusus:

Mendeskripsikan narasi Ramayana.
Sinergi di antara pergerakan, nada, serta tari.
9. Obon Festival (Jepang)
Obon ialah festival kerohanian yang rayakan kehadiran banyak roh kakek moyang. Di seluruhnya Jepang, keluarga kumpul untuk menjunjung leluhur mereka dengan mengerjakan tarian, memberinya persembahan, dan membakar api.

Point Khusus:

Rayakan kehadiran sukma pendahulu.
Dihias dengan tarian dan persembahan.
10. Festa de São João (Brasil)
Di Brasil, adat ini dirayakan acara pesta penduduk yang semarak, di mana beberapa orang bergabung buat nikmati makanan tradisionil, tarian, dan kembang api. Festival ini kebanyakan terjadi di bulan Juni jadi wujud perayaan musim panen.

Point Khusus:

Rayakan musim panen.
Disemarakkan dengan tarian dan makanan tradisionil.
Etika Antik yang Masih Dilestarikan di Pelbagai Seluruh Dunia
Dari festival penuh warna sampai upacara religius yang dalam, kebiasaan unik ini memperlihatkan begitu beranekanya budaya yang terdapat di dunia. Dengan melestarikan kebiasaan, kita bukan sekedar melindungi peninggalan budaya, dan juga membuat bertambah pengalaman hidup yang bisa jadikan satu beragam kalangan masyarakat. Kendati masa sudah beralih, semangat guna rayakan kekayaan budaya ini masih hidup dan selalu dilanjutkan pada angkatan setelah itu. https://hotel-roundrock.com

Leave a Reply